Pemalang – Bupati Pemalang H. Junaedi selaku ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Pemalang mengelar press conference mengenai meninggalnya pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di salah satu RS di Kabupaten Pemalang, minggu (19/4).
Dalam keterangannya, PDP yang berjenis kelamin perempuan, berusia 46 tahun, diketahui pernah berpergian dari luar kota yang diperkirakan zona merah. Masuk RS dalam status Orang Dalam Pemantauan (ODP), setelah melakukan pemeriksaan maka di ditingkatkan statusnya menjadi PDP, dengan gejala panas demam.
Saat ini inj jenazah telah di makamkan disalah satu pemakaman umum di Kecamatan Comal, dengan pemulasaraan jenazah dan pemakaman melaksanakan protap pemakaman jenazah Covid-19.Sebelumnya Bupati Pemalang juga telah menginformasikan adanya PDP berumur 9 bulan yang meninggal dunia.
Data dalam lamanhttps resmi //infocorona.pemalangkab.go.id/, pantauan Covid-19 Pemalang terupdate sabtu, 18 April 2020 pukul 17:16:50 wib tercatat orang dalam pantauan (ODP) sebanyak 2.369 dengan 482 masih dalam pantauan dan 1.887 selesai masa pantauan.. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tercatat 38 pasien, dengan 10 orang masih dalam pengawasan dan selesai sebanyak 25 orang, dengan meninggal dunia sebanyak 3. Kasus Positif COVID-19 sebanyak 5 Orang, 3 masih dirawat 2 sudah sembuh.
Dengan adanya kematian ini maka kasus PDP yang meninggal total menjadi 5 orang, satu di umumkan dinihari dan saat ini.Tentunya hal ini perlu diwaspadai, walaupun test laboratorium belum menunjukkan apakah PDP ini positif terjangkit virus corona atau bukan.
Bupati menghimbau untuk selalu mengikuti protap kesehatan.“Sebagaimana telah kita Ingatkan berkali-kali bahwa ayo kita bersama-sama perang melawan beredarnya Covid-19 dengan cara-cara mengikuti protokol kesehatan dan juga melaksanakan himbauan dan arahan dari pemerintah. Mengikuti protokol kesehatan jaga jarak dan sebagainya dan sebagainya. Kita percaya itu salah satu upaya yang kita lakukan dalam rangka menghadapi dan melawan covid 19 itu sendiri.” kata bupati.
Perlu PSBB?
Dalam kesempatan itu Bupati juga menyinggung apakah perlu melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau tidak? Semuanya itu tergantung masyarakat.Bupati sudah diperintahkan oleh gubernur untuk membuat kajian yang mendalam untuk ini. Apakah perlu PSBB secara bersama-sama atau sendiri sendiri.Menurut Bupati, hal ini tergantung pada kedisiplinan masyarakat Pemalang, apakah mau disiplin memenuhi protap kesehatan yang telah ditentukan pemerintah atau tidak.
Dalam kesempatan itu Bupati juga menyinggung apakah perlu melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau tidak? Semuanya itu tergantung masyarakat.Bupati sudah diperintahkan oleh gubernur untuk membuat kajian yang mendalam untuk ini. Apakah perlu PSBB secara bersama-sama atau sendiri sendiri.Menurut Bupati, hal ini tergantung pada kedisiplinan masyarakat Pemalang, apakah mau disiplin memenuhi protap kesehatan yang telah ditentukan pemerintah atau tidak.
“Kalau tidak disiplin ya salah satu yang harus kita lakukan ya dengan cara-cara pembatasan sosial berskala besar”, katanya. (G-news.id)
0 Comments